Wednesday, May 6, 2015

Rumah Adat Indonesia

Rumah Adat Indonesia

Rumah adat adalah rumah yang menjadi tradisi di suku tertentu, Indonesia sebagai negara kesatuan yang memiliki banyak suku tentu memiliki banyak ragam rumah adat.  Karena itu, akan saya sebutkan beberapa rumah adat dari suku-suku di Indonesia.

1.       Joglo – Jawa Tengah

httpjogjareview.netwp-contentuploads201409rumah-joglo-sambolo-house.jpg
Joglo adalah rumah adat bagi masyarakat Jawa Tengah, DIY, serta Jawa Timur. Joglo sendiri adalah rumah yang berasal dari kayu sebagai bahan utamanya. Dalam filosofinya, rumah Joglo dibagi menjadi 3 bagian, yaiku: Pendopo, Pringgitan, dan Omah Dalem/Om
ah Jero.
Pendopo biasa digunakan untuk menerima tamu, di bagian pendopo ini terdapat 4 tiang yang biasa disebut Soko Guru, tiang-tiang tadi melambangkan arah mata angin, ngalor, ngidul, ngetan, ngulon.
Pringgitan, biasa digunakan untuk ruang pagelaran wayang kulit, jadi setiap ada pertunjukan wayang kulit, maka dilaksanakan di bagian Pringgitan ini.
Inti dari rumah Joglo ini adalah, Omah Dalem. Di bagian Omah Dalem ini, Dibagi lagi menjadi 3 bagian yaitu Senthong/kamar kanan, tengah, dan kiri. Ketinggian atap di Omah Dalem ini sengaja dibuat berbeda supaya membantu sirkulasi udara.

2.   Rumah Honai – Papua

http://kebudayaanindonesia.net/media/images/upload/culture/HONAI.jpg
Honai adalah rumah adat dari Papua yang berbentuk seperti jamur. Rumah Honai ini digunakan oleh suku Dani di wilayah pegunungan tengah Papua. Rumah Honai dibagai menjadi 3: Honai(Untuk tempat tinggal laki-laki dewasa), Ebeai(Untuk tempat tinggal wanita dewasa), dan Wamai(Untuk kandang babi).
Rumah Honai sendiri terbuat dari kayu untuk bagian dindingnya serta jeram untuk bagian atapnya. Rumah adat ini memiliki berbagai fungsi selain tempat untuk tinggal, yaitu: Sarana pendidikan, tempat mengatur strategi ketika perang, serta tempat menghangatkan diri dari suhu dingin.
Rumah Honai tidak memiliki jendela dengan tujuan untuk menahan hawa dingin, selain itu pembangunan rumah Honai tidak boleh sembarangan, harus memperhatikan daerah sekitar. 1 rumah  Honai biasa ditinggali oleh 5-10 orang.

  3.  Tongkonan – Sulawesi Selatan

Tongkonan adalah rumah adat yang berasal dari suku Toraja, Sulawesi Selatan.  Sekilas, rumah ini memang mirip dengan Rumah Gadang dari Sumatra Barat. Namun di balik bentuknya yang cukup unik, rumah Tongkonan juga mengandung banyak filosofi. “Tongkonan’ berasal dari kata tongkon yang berarti menduduki atau tempat duduk. Hal tersebut dikarenakan dulu para bangsawan suku Toraja biasa duduk di dalam Tongkonan untuk berdiskusi.
http://images.detik.com/customthumb/2014/06/10/1026/img_20140610194029_5396fcbd7029d.jpg?w=600
Rumah Tongkonan selain berfungsi sebagai tempat tinggal dan dapur, juga berfungsi sebagai tempat melaksanakan upacara adat dan tempat menyimpan mayat. Rumah Tongkonan terdiri atas tiga bagian, yaitu utara, tengah, dan selatan. Tiap-tiap bagian memiliki fungsi tersendiri. Bagian utara (tangalok) berfungsi sebagai tempat menerim tamu, tempat anak-anak tidur, dan tempat meletakkan sesaji. Bagian tengah (Sali) berfungsi sebagai tempat makan, dapur, pertemuan keluarga, serta tempat meletakkan orang meninggal. Bagian selatan (sumbung) adalah ruangan untuk kepala kelurga, namun juga dianggap sebagai sumber penyakit.
Beberapa jenis rumah Tongkonan, diantaranya yaitu Tongkonan Layuk, yatu tempat menyusun aturan-aturan sosial keagamaan. Tongkonan Pekaindoran adalah tempat pengatur dan pengurus pemerintahan adat. Selain itu, ada juga batu a’riri yang berfungsi sebagai tongkonan penunjang yang melindungi persatuan keluarga dan membina warisan.  
Atap rumah Tongkonan berbentuk seperti perahu terbalik, banyak juga orang menganggapnya seperti tanduk kerbau. Rumah Tongkonan selalu menghadap ke arah utara. Hal ini juga mengandung filosofi, yakni menggambarkan leluhur suku Toraja yang berasal dari utara. 

  4. Rumah Gadang – Sumatra Barat

Rumah Gadang adalah rumah adat dari suku Minang Sumatra Barat. Selain Gadang, rumah ini juga biasa disebut rumah Bagonjong dan rumah Baanjuang oleh masyarakat setempat.
Rumah Gadang berfungsi sebagai tempat tinggal bagi masyarakat suku Minang. Selain itu rumah Gadang juga berfungsi sebagai tempat upacara adat dilangsungkan. Di depan rumah, terdapat banguna
n bernama Rangkiang, yaitu tempat menyimpan padi. Di dekat kompleks rumah Gadang juga terdapat sebuah surau yang berfungsi sebagai tempat ibadah.

http://cdn.c.photoshelter.com/img-get/I00003uDStm13HS8/s/750/750/IDPA00440RMST.jpg
Rumah Gadang memiliki atap yang berbentuk seperti tanduk dan dilapisi dengan ijuk. Namun seiring perkembangan zaman, atap rumah Gadang sekarang dibuat dari seng. Umumnya rumah Gadang terdiri atas 2 bagian, yatu depann dan belakang. Di bagian depan terdapat berbagai macam ukiran yang biasanya berupa ukiran bunga, daun, akar, dan lain sebagainya. Selain itu, juga terdapat tangga di bagian depan rumah Gadang.  Bagian luar beakang dilapisi dengan belahan bambu. Terpisah dari rumah, di bagian belakang terdapat dapur yang dibangun berdempetan dengan dinding.

5.    Rumah Panjang – Jambi

https://mursyidyusmar.files.wordpress.com/2008/10/rumah-adat-copy.jpg
Rumah Panjang memiliki nama lain Panggung Kajang Leko. Awalnya, Jambi melakukan semacam sayembara untuk menentukan rumah adat mereka karena budaya mereka yang terlalu beraneka ragam. Setelah itu, terpilih lah Rumah Panggung Kajang Leko sebagai rumah adat bagi Jambi.
Dari segi konstruksi, rumah ini memliki keunikannya sendiri. Bubungan yang juga biasa di panggil gajah mabuk berbentukseperti perahu dengan sedikit lengkungan yang dibuat dari ijuk yang dianyam kemudian dilipat dua, berfungsi untuk menahan air hujan agar tidak masuk rumah. Rumah Panjang ini juga dipasangi banyak Tiang yang jumlah nya bahkan mencapai 30 buah, 6 tiang palamban, 24 tiang utama.Tebar Layar bagian ini terbuat dari papan yang biasa dipasang di bagian kiri atau kanan rumah, dan berfungsi untuk menahan air hujan. Pelamban adalah bagian depan rumah Panjang yang bentuknya seperti teras dan berfungsi sebagai tempat tunggu bagi para tamu yang belum dipersilakan masuk . Panteh, adalah bagian atas rumah yang berfungsi untuk menyimpan barang-barang.

No comments:

Post a Comment