Sunday, February 22, 2015

Tugu Muda

Tugu Muda dan Pertempuran 5 Hari


Tugu ini merupakan salah satu ikon kota Semarang, yang terletak di tengah jalan-jalan besar di kota Semarang seperti jalan Pandanaran, Pemuda, dsb. Tugu ini sepenuhnya terbuat dari batu, dimana disekelilingnya terdapat kolam dan taman yang berfungsi untuk menambah keindahan tugu tersebut.
Tugu Muda dibangun untuk mengenang salah satu peristiwa besar di Semarang, yaitu, pertempuran 5 hari, untuk tujuan yang sama, salah satu rumah sakit di Semarang dibangun dengan nama RSUD Dr. Kariadi. Bangunan setinggi 53 meter ini, mulai dibangun pada tanggal 10 November 1951 dan selesai pada tanggal 20 Mei 1953.

Tugu ini juga terletak di tengah-tengah ikon kota Semarang lainnya seperti Lawang Sewu, Museum Mandala Bhakti, dan lain-lain.

Pertempuran 5 hari sendiri terjadi pada tanggal 15-20 Oktober 1945 antara rakyat Semarang dengan tentara Jepang. Berikut ini  cerita lengkapnya:

“Tentara Jepang mulai masuk ke jawa pada 1 Maret 1942 hingga akhirnya Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang tanggal 8 Maret 1942. Namun akibat peristiwa Hiroshima & Nagasaki 3 tahun kemudian Jepang menyerah kepada sekutu. Pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Pertempuran 5 hari berawal dari kemarahan para pemuda
Indonesia karena banyak tawanan Jepang yang kabur.

Setelah kaburnya tawanan Jepang, para pemuda indonesia mencegat dan memeriksa kendaraan-kendaraan Jepang yang lewat di depan RS Purusara, mereka dilucuti dan dijebloskan ke penjara di Bulu. Pada petang itu juga, Jepang menyerang sumber air minum warga di Candilama.  Beruntung, kabar tersebut tersebar dengan cepat.  Dr. Kariadi sebagai kepala rumah sakit prurusara mengambil inisiatif dengan memeriksa kebenaran kabar tersebut. Setelah itu, Dr. Kariadi diminta untuk memeriksa penampungan air di Siranda. Mesikpun bahaya dari serangan Jepang mengancam, beliau tetap memutuskan untuk pergi ke sana. Sayangnya dalam perjalanan ia dicegat oleh tentara Jepang. Ia dan pengemudi kendaraannya ditembaki dengan kejam. Ia sempat diantar ke rumah sakit namun nyawanya tak terselamatkan. Untuk mengenang jasa Dr. Kariadi, RS Purusara diganti namanya menjadi RSUD Dr. Kariadi.


Pertempuran 5 hari sendiri terjadi tanggal 15-20 Oktober 1945 dibanyak tempat di Semarang. Pertempuran ini menelan banyak sekali korban baik dari pihak Semarang maupun Jepang. Karena itu, dibuatlah tugu untuk mengenang peristiwa tersebut yang diberi nama Tugu Muda.

Wednesday, February 18, 2015

Aksara Jawa

Asal Usul Aksara Jawa


Prabu Ajisaka itu mempunyai 2 pelayan yang sangat setia, namanya Dora dan Sembada. Suatu hari, Prabu Ajisaka pergi dan mengajak Sembada. Sedangkan Dora diperintah Prabu Ajisaka untuk menjaga kerisnya di rumah.
Sebelum pergi, Prabu Ajisaka memerintahkan Sembada dan Dora supaya tidak boleh memberikan kerisnya itu kepada siapapun kecuali dirinya.
Setelah kira-kira 5 tahun bepergian, Prabu Ajisaka mengutus Sembada untuk mengambil kerisnya di rumah. Setelah sampai  di rumah Prabu Ajisaka, Sembada pun meminta keris tuannya itu kepada Dora. Tetapi mereka berdua malah bertarung untuk memperebutkan keris itu karena Dora ingat bahwa dia tidak boleh menyerahkan keris tersebut kepada orang selain Prabu Ajisaka.
Di akhir pertarungan, mereka berdua mati karena sama-sama kuat. Prabu Ajisaka yang menunggu Sembada, mulai tidak sabar dan memutuskan untuk menyusulnya. Sesampainya di rumah, ia sangat kaget melihat kedua pelayan setianya meninggal.
Ia pun teringat akan perintahnya kepada kedua pelayan setianya. Di situlah Prabu Ajisaka menemukan dan membaca surat dari dua pelayannya. Yaitu :
HA NA CA RA KA
DA TA SA WA LA
PA DHA JA YA NYA
MA GA BA THA NGA





Yang setiap baitnya memiliki arti  :
Ha na ca ra ka (berarti: Ada “Utusan” maksudnya utusan hidup)
Da ta sa wa la (berarti: Saatnya Dipanggil)

Pa dha ja ya nya (berarti: Sama Saktinya/Kuatnya, sehingga sama sama mati